Senin, 25 Mei 2009

Kasih Sayang Rasulullah

“Maka disebabkan rahmat Allah, maka engkau bersikap lemah lembut kepada mereka” (QS. Ali Imran : 159)

 

Rasulullah adalah seorang yang sangat pemurah dan bersikap kasih sayang kepada semua makhluk, baik kepada sesama muslim, maupun kepada orang kafir, bahkan kepada binatang. Dalam sebuah hadist Rasulullah bersabda :

“Demi Dzat yang diriku ada di tanganNya, sesungguhnya Allah tidak akan menurunkan kasih sayangnya kecuali kepada orang yang mempunyai sikap kasih sayang kepada sesama yang lain”.

Sahabat berkata : “ Ya Rasulullah, kami sudah saling berkasih sayang”.

Rasulullah melanjutkan :” Bukanlah kasih sayang hanya kepada diri sendiri, atau kepada istri dan keluarga, tetapi kash sayang kepada seluruh umat muslimin”. (hadist riwayat Tarmidzi).

Dari hadist ini diharapkan umat Islam tidak hanya sayang kepada dirinya, istrinya, kelompoknya saja tetapi kepada seluruh manusia. Oleh sebab itu dalam hadist yang lain Rasulullah SAW bersabda :

“Abu Musa Asyari menceritakan bahwa dia mendengar Rasulullah bersabda :”Tidaklah kamu semua beriman sebelum kamu saling berkasih sayang”.

Sahabat berkata :”Ya Rasulullah, kami sudah saling sayang-menyanyangi”. Rasulullah melanjutkan “Kasih sayang yang dimaksudkan bukan hanya sebatas antara kawan dan kelompok, tetapi kepada semua orang”. (hadist riwayat Thabrani)

Dalam sejarah rasul, banyak kisah kasih sayang kepada sesama kepada sesama muslim, juga pada orang kafir dan hewan, antara lain :

  1. Tatkala Tsumamah bin Asal memeluk Islam, dia bersumpah untuk tidak mengirimkan sebiji gandumpun dari Yamamah kepada penduduk Makkah sebelum memperoleh izin dari Rasulullah. Tsumamah melakukannya sebagai tindakan terhadap sikap orang kafir Makkah kepada Rasulullah dan orang yang beriman, sehingga masyarakat Makkah kekurangan gandum. Orang kafir Quraisy Makkah mengirim surat kepada Rasulullah menceritakan larangan gandum tersebut, dan Rasulullah segera mengirim surat kepada Tsumamah agar membiarkan kaumnya membawa sesuatu ke Makkah.
  2. Ketika Rasulullah diusir dari negeri Thaif, ada orang berkata kepada beliau :”Ya Rasulullah, berdoalah untuk kebinasaan masyarakat Thaif”. Rasulullah SAW berkata : Ya Allah berikanlah petunjuk pada penduduk Thaif  dan bawa mereka ke jalan yang benar”.
  3. Ketika perang Hunain Rasulullah melihat ramai orang berkumpul melihat jenazah seorang perempuan yang dibunuh oleh Khalid bin Walid, maka Rasulullah bertanya :Ada apa ini…? Sahabat menjawab :”Ini adalah perempuan yang mati dibunuh oleh Khalid bin Walid”. Rasulullah segera berkata kepada sahabatnya: carilah Khalid dan katakan kepadanya bahwa Rasulullah melarang seseorang membunuh anak-anak, kaum perempuan atau hamba sahaya”.
  4. Sewaktu terjadi perang Badar dan sahabat sedang membagi-bagi tawanan perang maka Rasulullah berkata :’’Aku wasiatkan kepadamu sekalian agar memperlakukan semua tawanan dengan baik”.
  5. Dalam suatu peperangan, ada seorang kafir musryik akan membunuh nabi dengan pedangnya, dan berkata kepada Rasulullah: Siapakah yang dapat memelihara kamu dari pedangku ini? Rasulullah menjawab :”Allah”. Tiba-tiba pedang jatuh dan Rasulullah mengambil pedang tersebut dan berkata kepada orang itu:”Sekarang, siapakah yang dapat menjagamu dari pedang ini? Orang itu menjawab:Silahkan tuan mengambil jiwa saya dengan baik”. Rasulullah berkata:”Ucapkanlah Asyhadu anla ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah”. Orang itu menjawab:”Tidak, saya tidak dapat mengucapkannya, tetapi saya berjanji untuk tidak memerangi tuan dan tidak akan mmbantu kelompok yang memerangi tuan”. Dengan rasa kasih sayang, Rasulullah melepaskan orang itu kembali kepada kaumnya.
  6. Seorang perempuan yang menjadi tawanan perang menghadap Rasulullah kemudian beliau bertanya:”Siapakah engkau…? Perempuan itu menjawab bahwa dirinya adalah anak Hatim yang dermawan. Kemudian Rasulullah SAW berkata:”Kasihanilah pemimpin kaum yang telah hina dan kasihanilah seorang cerdik pandai yang hilang di kalangan orang yang bodoh”.
  7. Asma binti Abubakar datang menghadap Rasulullah dan berkata: Ibuku yang telah diceraikan ayahkku (Abubakar) ketika jahiliyah datang membawa hadiah minyak samin, dan kismis. Aku menolaknya untuk masuk ke rumah dan menolak hadiahnya, lalu aku mengutus seseorang kepada Rasulullah untuk bertanya pendapatnya tentang sikapku tersebut, maka Rasulullah menyuruhku untuk mengizinkan ibuku masuk dan berbuat baik kepadanya sehingga turun ayat al Mumtahanah (60):8-9.

Sikap Rasulullah terhadap hewan

  1. Rasulullah memakan kurma muda di tangan kanan dan menaruh bijinya di tangan kiri. Tiba-tiba datang seekor kambing, lalu Rasul memanggil kambing tersebut dan memberinya biji kurma yang ada di tangan kiri beliau, sedangkan beliau sediri tetap makan dengan tangna kanannya.
  2. Rasulullah suka memakan daging burung hasil berburu, walaupun Rasulullah sendiri tidak pernah ikut berburu.
  3. Dalam perjalanan dari Madinah ke Makkah pada tahun Fath Makkah, Rasulullah melihat seekor anjing di tepi jalan yang ada sumurnya. Anjing itu merayu anaknya agar menyusu. Rasulullah segera memerintahkan sahabatnya untuk menjaga anjing yang sedang menyusu anaknya tersebut agar tidak diganggu oleh seorangpun dari tentara kaum muslimin yang akan lewat jalan tersebut.
  4. Rasulullah melihat seekor keledai yang memiliki tanda badannya yang dibuat dari besi panas, maka Rasulullah melarang sahabatnya untuk memberi tanda atau memukul muka hewan.
  5. Junadh bin Jaradh berkata: Aku mengirim unta yang telah aku beri tanda di hidungnya kepada Rasulullah. Baginda berkata:”Apakah kamu tidak dapat membuat tanda selain di muka…? Ingatkah kamu akan menghadapi hukuman qishas? Aku menjawab: Semua itu terserah tuan Ya Rasulullah”. Rasulullah kemudian berkata: Berilah aku unta yang belum diberi tanda. Lalu aku membawa unta yang belum diberi tanda dan meletakkan besi untuk membuat tanda di lehernya. Rasulullah berkata: Kebelakang sedikit, belakang sedikit, sampai ke pahanya. Buatlah tanda di paha ini dengna berkata Allah”.
  6. Aisyah bersama Rasulullah menaiki unta yang susah dikendalikan. Aisyah pun membelok-belokkan unta itu kekanan kekiri. Rasulullah berkata kepada Aisyah:”Hai Aisyah, bersikap lemah lembutlah, sesungguhnya lemah lembut dalam segala hal akan menambah kebaikan, dan sesuatu yang tidak ada lemah lembut akan menjadi buruk”.
  7. Dalam sebuah perjalanan, Rasulullah dan sahabatnya melihat seekor burung bersama dengan dua anaknya. Salah seorang sahabat mengambil ssalah satu anak burung tersebut, dan sewaktu Rasulullah mengetahui hal demikian, beliau bersabda: Siapakah yang mengganggu burung ini dengan anaknya? Kembalikan anak burung tersebut kepada induknya”.
  8. Rasulullah bersabda : Apabila kamu mengendarai hewan, maka berikanlah haknya dan jangan kamu berbuat dan berlaku seperti syetan”.
  9. Rasulullah melarang menyembelih hewan dengan caa yang menyakitkan, sehingga jika seseorang akan menyembelih hewan maka beliau menyuruh untuk menyembelihnya dengan pisau yang tajam.

Sikap Rasulullah terhadap hamba sahaya dan pembantu.

  1. Anas bin Malik diutus untuk suatu keperluan, tetapi dia terlambat, maka Rasulullah mengikutinya. Ternyata Anas bin Malik sedang bermain dengan budak-budak, Rasulullah segera menghampirinya dan berkata: Wahai Anas pergilah ke tempat yang aku perintahkan.
  2. Pembantu Abu Dzar memakai pakaian yang sama dengan Abu Dzardan sewaktu orang bertanya kepadanya apa sebab demikian, maka Abu Dzar menjawab bahwa dia mendengar Rasulullah bersabda:”Budak-budak itu adalah saudaramu, mereka dijadikan dibawah kekuasaanmu. Siapa yang saudaranya dibawah kekuasaannya hendaklah ia memberi makan dengan apa yang dia makan, dan memberi pakaian dengan apa yang dia pakai, dan janganlah mereka disuruh bekerja diluar batas kemamuannya, dan apabila mereka diperintahkan bekerja, maka bantulah mereka”.

Demikianlah sikap kasih sayang Rasulullah kepada semua makhluk, sehingga keberadaan beliau memang menjadi rahmat bagi sekalian alam. Semoga kita dapat mencontoh sikap kasih sayang beliau sebagai umat yang teladan. Fa’tabaru YaUlil albab.

Sumber : M. Arifin Ismail MA.MPhil

Diedit oleh : Agus Wahyudi